Pandangan Islam: Etos Kerja dalam Quran dan Hadits

By | Februari 7, 2017

Dakwahislami.net – Tuhan menciptakan segala sesuatu di bumi sebagai ladang untuk mencari rezeki atau kehidupan. Oleh karena itu, bertebaranlah di muka bumi ini untuk berkah dari Allah SWT. Alquran mendorong orang untuk menjadi disiplin dan menggunakan waktu secara efektif dan efisien. Jika seseorang ingin mengalami kesuksesan dalam hidupnya, salah satu modal utama adalah memiliki etos kerja yang tinggi.

Etos kerja

Dalam risalah yang berisi cara hidup yang lengkap dan ada juga etos kerja langsung, dalam bentuk pedoman dan bimbingan agar bekerja untuk keberhasilan dan berkat-Nya. Etos kerja yang datang dari Allah Pencipta dan Penguasa alam semesta adalah yang paling akurat dan benar, karena tidak ada lagi keterampilan dan penataan makhluk bisa cocok. [1]

Dalam ceramah agama ilmiah ini akan dibahas tentang etos kerja dari Al-Qur’an. Banyak ayat Al-Qur’an menggambarkan etos kerja. Etos kerja bagi seorang Muslim untuk menjadi berbeda dari agama yang berbeda. Seperti yang tercantum dalam Surah Al-Mujadilah, Al-Jumu’ah, Al-Mulk dan lain-lain.
ceramah Islam Terbaru
Subjek Islam (Foto: Kemendesa.go.id)
Etos ini berasal dari kata Yunani, dapat memiliki makna sebagai sesuatu yang diyakini, bagaimana harus bertindak, sikap dan persepsi dari nilai pekerjaan. Kata ini lahir dari apa yang disebut “etika” pedoman, moral dan perilaku, atau juga dikenal sebagai etiket artinya menjadi Sopan. Jadi apa etos adalah norma dan cara mempersepsi, melihat, dan percaya pada sesuatu. [2] Ada beberapa definisi etika menurut nomor-nomor berikut:

A. Menurut Geertz, etos adalah sikap dasar manusia terhadap diri mereka sendiri dan dunia yang ditularkan hidup.

b. Soerjono Soekanto menafsirkan etos antara lain, nilai-nilai dan ide-ide budaya, atau karakter umum budaya

c. Nurcholish Madjid, berasal dari etos Yunani (etos), yang berarti bahwa karakter atau karakter. Dalam etos legkap adalah nada dan sikap, kebiasaan dan keyakinan dan begitu istimewa tentang seseorang atau sekelompok orang. Dan dari etos kata juga ditarik kata “etika” mengacu pada makna “moral” atau akhlaqiy, yang adalah kualitas penting dari seseorang atau sekelompok orang milik nasional.

d. Musya Asy’arie menjelaskan etos kata dapat dikaitkan dengan inidividu selain terkait dengan masyarakat. [3]

Sedangkan kata “kerja” didefinisikan sebagai suatu kegiatan untuk melakukan sesuatu; sesuatu untuk lakukan untuk hidup; mata pencaharian. [4] Islam mengatur setiap masalah, termasuk memenuhi kebutuhan hidup (pekerjaan), dengan prinsip-prinsip agama (religiusitas). Islam juga menggabungkan semua bahan dan nilai-nilai spiritual dalam satu keseimbangan keseluruhan untuk memungkinkan orang untuk menjalani kehidupan yang telah ditentukan oleh kasih karunia dan rahmat Allah di akhirat. [5]

Arti kerja adalah semua upaya maksimal oleh manusia, baik melalui gerakan atau rasa untuk menambah kekayaan, baik yang dilakukan secara individu maupun kolektif, kebapakan baik pribadi atau untuk orang lain (dengan gaji). [6]

Itu adalah pekerjaan untuk seorang Muslim adalah upaya sungguh-sungguh, dengan mengerahkan seluruh aset, berpikir, dan Dzikir untuk mengaktualisasikan atau mengungkapkan makna dirinya sebagai hamba Allah yang harus menundukkan dunia dan posisi dirinya sebagai bagian dari masyarakat adalah yang terbaik (Khoiro ummah) atau dengan kata-kata orang lain juga dapat dikatakan bahwa hanya mereka yang bekerja untuk memanusiakan dirinya. [7]

Dari beberapa definisi dan penjelasan di atas, adalah etos kerja adalah karakter dan kebiasaan sehubungan dengan pekerjaan yang terpancar dari sikap mendasar terhadap kehidupan manusia. [8]