Menjaga Kehormatan dalam Studi Al-Qur’an dan Hadits

By | Februari 7, 2017

Dakwahislami.net – Tak pelak, orang yang lahir di bumi ini dengan kondisi bersih. Lahir dengan jiwa murni dan dihiasi dengan penciptaan sempurna. manusia telah dibentuk sedemikian indah dan indah. tidak mengherankan, Al-Qur’an menyebutkan bahwa manusia adalah ahsanu Khuluqan.

Honor dan Dignity Sebagai Sifat

Tidak hanya berkutat pada masalah kelahiran, dalam manusia, ada dua hal yang tidak dimiliki oleh makhluk lain. Allah hanya memberikan fi Khalifah al-Ardhi sebagai deposit yang harus dijaga dan dilestarikan.

Keduanya alasannya adalah nafsu. Keduanya memiliki peranan penting dalam membentuk karakteristik dan kepribadian. Seperti disebutkan sebelumnya, mansia lahir dalam kondisi yang sama.

Mereka lahir dalam kemurnian dan tanpa dosa. Sifat manusia adalah seperti ini, juga didukung oleh kecerdasan dan nafsu makan. Seseorang harus mengelola baik untuk menjaga semua fitrahannya.

Menjaga Kehormatan

Sifat manusia termasuk beberapa hal yang sangat banyak. Setidaknya dua aspek dari sifat manusia yang harus dilestarikan. Seseorang tidak diperbolehkan untuk hanya memperhatikan salah satu dari dua.

Keduanya harus dijaga dan dilestarikan seacara serentak. Pertama, kelahiran dan aspek kedua adalah batin.aspek aspek lahir Sebai semua sisi kehidupan manusia dilahirkan dan terlihat.

Pada manusia ada hal-hal indah yang harus selalu dipertimbangkan dan dikembangkan sebagai bentuk tanggung jawab dan rasa syukur kepada Tuhan yang memberikan anugerah-Nya.

Mata harus selalu digunakan untuk melihat dan menatap hal-hal yang membuatnya lebih dekat kepada Tuhan, untuk menemukan cara untuk mendapatkan kesenangan-Nya.

Telinga harus selalu digunakan untuk mendengarkan saran dan mauidhah yang mengirimkan mereka ke jalan yang lurus sesuai dengan hukum Islam. Begitu juga dengan kedua kaki, salah satu harus berjalan dan menavigasi dunia dengan antusiasme yang besar dan harapan yang tinggi untuk memiliki cahaya ilahi.

Yang pada gilirannya menyebabkan dia untuk mendapatkan kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Dan serta beberapa aspek kelahiran lain.sedangkan aspek batin meliputi segala sesuatu yang berkaitan dengan identitas manusia. Harkat, gelar mrtabat manusia dan harus berjuang untuk mempertahankan kehormatan dan kemuliaan sebagai makhluk itu diberkahi oleh Allah.

Menjaga Kehormatan dalam studi Al-Qur’an dan Hadis

Rasa diri terhormat (baca: diri), tidak bersedia untuk tunduk pada gemerlapnya dunia dan jatuh ke dalam jurang kehinaan, termasuk ciri-ciri yang menonjol yang disebut oleh agama Islam, ditanamkam jauh di dalam setiap hati, dan diawetkan kesuburan dengan iman dan ajaran syari’at. [1]

Umar bin Khattab R.A. pernah berkata: “Saya suka orang-orang yang ketika dihadapkan sewenang-wenang perlakuaan ia menolak dan dengan tegas mengatakan: Tidak”. Ungakapan mengandung ibroh yang harus dipahami dan disadari oleh cerdas. Secara eksplisit, ini menunjukkan sikap ketegasan dan keberanian dari seorang Muslim dalam melawan dan memerangi kejahatan.

Di sisi lain, itu adalah implisit ungkapat menyarankan semua umat Islam untuk menjaga kehormatan dan martabat. Satu tidak boleh menyerah kehormatan itu sendiri dijajah oleh kebatilan lain yang baik telah dilakukan dan lakukan untuk diri mereka sendiri dipimpin turun dan menghancurkan kehormatannya.

Urgensi menjaga kehormatan dan harga diri

Dalam menghadapi dunia modern, ada beberapa orang yang mengapung di dalamnya. Modernitas tampaknya memerlukan sikap dan gaya hidup mereka yang benar-benar materialistis dan hedonis.

Bekerja keras dan mengumpulkan harta sebanyak tuntutan yang harus dipenuhi bahkan beberapa dari mereka yang mengidolakan harta yang notabene merupakan ornamen dari dunia sendirian.

Kemuliaan dan manusia nilai sering diukur melalui properti yang dimiliki, peringkat sebagai tujuan hidup dan diyakini menjadi kesenangan selamanya dan tidak akan membakar.

Keyakinan yang salah sering menyebabkan pria memaksakan diri untuk mendapatkan semua yang Anda inginkan. Mereka tidak menyadari kelemahan mereka dalam dirinya sendiri yang kemudian menyebabkan sikap tidak profesional bahkan mugkin juga ia akan jatuh dalam jurang kehinaan dan tidak mengenal harga diri.

Baca juga: Keutamaan Sholat Dhuha untuk Rezeki

Tidak mengherankan, jika ditemukan di daerah sekitar kami beberapa fenomena konyol bahkan membuat kita harus dadanya seolah-olah dia tidak bisa melakukan apa-apa. mata pencaharian harus membersihkan penghinaan berubah menjadi pusat mengumpulkan harta serta di mana mengekplorasikan menjijikkan nafsu saja.