Kumpulan Kisah Tentang Kalimat Tauhid

Dakwah Islami, Kumpulan Kisah Tentang Kalimat Tauhid – Sebagai seorang muslim, tahukah Anda tentang keutamaan kalimat la ilaha illallah (kalimat tauhid)? Karena kalimat tauhid juga bisa menjadi cerminan kita sebagai orang muslim yang mengakui keagungan …

Kisah Kalimat Tauhid

Dakwah Islami, Kumpulan Kisah Tentang Kalimat Tauhid – Sebagai seorang muslim, tahukah Anda tentang keutamaan kalimat la ilaha illallah (kalimat tauhid)? Karena kalimat tauhid juga bisa menjadi cerminan kita sebagai orang muslim yang mengakui keagungan Allah. Artikel kali ini akan mengupas tentang kelebihan kalimat tauhid. Untuk lebih jelasnya Anda bisa baca artikel tentang kisah kalimat tauhid dibawah ini hingga tuntas.

Kisah Kalimat Tauhid
Kisah Kalimat Tauhid

Tauhid merupakan dasar agama Islam yang secara persis diungkapkan dalam frasa “Lā ilāha illallāh” (Tidak ada yang berhak disembah selain Allah). Menurut bahasa, tauhid adalah bentuk masdar dari fi’il wahhada-yuwahhidu yang artinya menjadikan sesuatu jadi satu saja. Sedangkan Syaiikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin menambahkan bahwa makna ini akan sempurna jika ditambahkan penafikan segala sesuatu selain yang dijadikan satu tersebut.

Wikipedia

Kisah Tentang Kalimat Tauhid

Kalimat tauhid merupakan esensi jiwa bagi setiap Muslim. Agar setiap muslim memahami lebih dalam lagi makna yang tersurat di dalamnya. Ada banyak kisah inspiratif yang bisa kita jadikan pelajaran tentang makna kalimat tauhid, agar kita bisa mempertebal iman kita. Dan berikut ini adalah beberapa kisah tentang kalimat tauhid:

1. Kisah Anak Durhaka Yang Tidak Bisa Mengucapkan Kalimat Tauhid Ketika Sakaratul Maut

Dari Abdullah bin Abi Aufa, ia berkata: Kami pernah berada bersama Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam lalu datanglah seseorang ia berkata, “Ada seorang pemuda yang nafasnya hampir putus, lalu dikatakan kepadanya, ucapkanlah Laa ilaaha illallah, akan tetapi ia tidak sanggup mengucapkannya.”

Beliau bertanya kepada orang itu, Apakah anak muda itu masih menjalankan shalat? Jawab orang itu, Ya. Lalu Rasulullah Shallalahu ‘Alaihi wa Sallam bangkit berdiri dan kami pun berdiri besama Beliau, kemudian Beliau masuk menemui anak muda itu, beliau bersabda kepadanya, “Ucapkan Laa ilaaha illallah.

Anak muda itu menjawab, saya tidak sanggup. Beliau bertanya, “Kenapa?” Dijawab oleh orang lain, “Dia telah durhaka kepada ibunya.” Lalu Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bertanya, Apakah ibunya masih hidup? Mereka menjawab, Ya. Beliau berkata, “Panggillah ibunya kemari,”

Lalu datanglah ibunya, Kemudian Beliau bersabda, “Ini anakmu?” Jawabnya, “Ya.” Beliau bersabda lagi kepadanya, “Bagaimana pandanganmu kalau sekiranya dibuat api unggun yang besar lalu dikatakan kepadamu:

Jika engkau memberikan syafa’atmu (yaitu memaafkannya), kepadanya niscaya akan kami lepaskan dia, dan jika tidak pasti kami akan membakarnya dengan api, apakah engkau mau memberikan syafa’at kepadanya? “Perempuan itu menjawab, “Kalau begitu, aku akan memberikan syafa’at kepadanya.”

Beliau bersabda,” Maka Jadikanlah Allah sebagai saksinya dan jadikanlah aku sebagai saksinya sesungguhnya engkau telah meridhai anakmu.” Perempuan itu berkata, “Ya Allah sesungguhnya aku menjadikan Engkau sebagai saksi dan aku menjadikan RasulMu sebagai saksi sesungguhnya aku telah meridhai anakku”.

Kemudian Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda kepada anak muda itu, “Wahai anak muda, ucapkanlah Laa ilaaha illallah wahdahu laa syarikalahu wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhu wa rasuluhu.” Lalu anak muda itupun dapat mengucapkannya. Maka bersabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, Segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkan dirinya dari api neraka lantaran diriku.

2. Kisah Pemuda dan 7 Batu yang Menyelamatkannya dari Neraka

Diceritakan dahulu ada seorang laki laki yang wukuf di arafah, sedangkan di tangannya terdapat tujuh butir batu, maka ia berkata kepada batu-batu tersebut: wahai batu batu! Sesungguhnya aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah dan Nabi muhammad adalah utusan Allah, kemudian ia tertidur, lalu di dalam tidurnya ia melihat seolah olah kiamat sudah terjadi, kemudian laki laki tersebut dihisab oleh Allah, karena amal kebaikan yang ia lakukan sedikit, maka ia wajib masuk neraka.

Ketika ia dihalau ke salah satu pintu diantara beberapa pintu-pintu neraka, datanglah batu-batu dari batu yang ia dapati di Padang Arafah, batu tersebut mencampakkkan dirinya ke pintu neraka maka berkumpullah malaikat azab untuk mencegahnya, sedangkan mereka tidak mampu untuk mencegahnya, demikian pula terjadi pada pintu neraka kedua, batu-batu tadi mencampakkan diri ke pintu neraka demi mencegah laki laki tadi masuk ke neraka, demikian terjadi hingga pintu neraka yang ke tujuh, kemudian batu-batu ini di halau kepada arsy, kemudian Allah berkata: Wahai hambaku, apakah engkau bersaksi kepada batu?

Maka tidaklah hilang hak engkau, dan aku bersaksi bahwa engkau telah bersaksi atas ke-Esaanku, maka masuklah ke dalam surga, ketika ia mendekati pintu surga tiba tiba pintu surga terkunci maka datanglah syahadah, terbukalah pintu surga dan masuklah laki laki itu ke dalam surga.

Dalam hadist yang lain Imam Al-Qurthubi meriwayatkan dari Nabi ﷺ, datanglah malakikat maut kepada seorang laki laki, lalu ia melihat pada seluruh tubuhnya tiada kebaikan sedikitpun, maka ia membelah dadanya, ia pun tidak mendapati kebaikan padanya, lalu malaikat maut membelah dagunya, maka ia mendapati lidah laki laki tersebut menempel pada langit langit sambil mengucapkan: “لااله الا الله”

Kemudian malaikat berkata padanya, engkau wajib masuk syurga dengan sebab mengatakan kalimat ikhlash, yaitu syahadah, sedangkan dalam hadist yang lain Nabi bersabda :

Ada banyak kisah yang menerangkan kelebihan kalimat tauhid untuk menuntun seorang muslim agar bisa masuk surga, dan semoga kita salah satu diantaranya. Yakni orang yang selama hidupnya senantiasa mengucap kalimat tauhid.

“Barangsiapa yang akhir hidupnya mengucapkan “Lailaha illallah” maka ia akan masuk syurga”.

Baca juga: Kisah Dua Pemuda Masuk Surga dan Neraka Karena Seekor Lalat

Akhir Kata

Demikian kisah tentang kalimat tauhid yang bisa dibagikan, yang bisa kita ambil hikmahnya. Oleh sebab itu, sebagai umat Muslim sudah sepatutnya kita memaknai kalimat tersebut dengan makna yang lebih dalam. Bahkan, kita juga harus menerapkannya kedalam kehidupan sehari-hari. Apalagi di tengah musibah besar yang mengguncang dunia saat ini. Semoga bermanfaat dan terima kasih atas kunjungannya ke dakwahislami.net, jika ada pertanyaan silahkan hubungi [email protected]. Sampai jumpa lagi di artikel-artikel Inspirasi selanjutnya.