Keywords: ejaan ramadhan, jawi, bahasa Melayu, tulisan Jawi, Islam, bulan puasa, aksara Arab, pemerintah, kampanye. Ejaan Ramadhan dalam Jawi: Cara Baru Menulis Bahasa Melayu Bulan puasa telah tiba, dan di seluruh dunia, umat Islam berkumpul untuk merayakan momen ini. Meskipun bulan Ramadhan diakui oleh banyak orang, banyak yang tidak tahu bahwa ada cara baru untuk menulis bahasa Melayu selama bulan ini: dengan ejaan Jawi. Ejaan Jawi adalah cara menulis bahasa Melayu menggunakan aksara Arab. Meskipun telah digunakan selama berabad-abad, ejaan Jawi dianggap ketinggalan zaman oleh banyak orang, terutama oleh pemerintah yang mempromosikan bahasa Melayu standar yang menggunakan huruf Latin. Namun, dengan semakin populer kampanye untuk melestarikan budaya dan bahasa asli, ejaan Jawi kembali digunakan oleh banyak orang, terutama selama bulan puasa sebagai cara untuk merayakan identitas Islam. Tulisan Jawi memiliki sejarah yang panjang dalam bahasa Melayu, dengan banyak tulisan klasik dan sastra yang ditulis dalam aksara Arab. Namun, selama bertahun-tahun, aksara Latin menjadi lebih umum digunakan, menyebabkan banyak orang melupakan cara lama menulis bahasa Melayu. Tulisan Jawi memiliki banyak keuntungan dibandingkan dengan bahasa Melayu standar. Pertama, penggunaan ejaan Jawi memungkinkan penulis untuk mengekspresikan diri mereka dalam bahasa yang lebih otentik dan asli. Selain itu, tulisan Jawi juga memungkinkan penulis untuk merayakan identitas Islam mereka dan menunjukkan penghargaan mereka terhadap bahasa dan budaya mereka. Namun, banyak orang menganggap ejaan Jawi sebagai sesuatu yang sulit dipelajari dan digunakan. Untuk membantu orang mempelajari cara menulis dengan ejaan Jawi, banyak tutorial dan panduan online telah dibuat, dan beberapa sekolah juga telah mulai mengajarkan cara menulis dengan aksara Arab. Jadi, jika Anda ingin merayakan bulan puasa dengan cara baru dan mengekspresikan diri Anda dalam bahasa yang lebih otentik, cobalah menulis dengan ejaan Jawi. Dengan sedikit latihan dan bantuan, Anda akan segera menguasai cara menulis bahasa Melayu yang lebih asli dan menghargai budaya dan sejarah Anda.