Cerita Tentang Nabi Muhammad Dan Aisyah. Pada suatu hari, aisyah dan nabi muhammad sedang bercengkrama di dalam rumah. Apabila kamu marah.kamu akan berkata.tidak, demi tuhan yang mengutus ibrahim.
Beliau menikah dengan aisyah dan saudah dalam waktu yang bersamaan, namun serumah dengan saudah lebih dulu selama tiga tahun, kemudian baru serumah dengan aisyah pada bulan syawwal setelah peristiwa perang badar. Jawab rasulullah.jika kamu gembira, kamu akan berkata.tidak, demi tuhan yang mengutus muhammad. Hari itu, rasul saw mendatangi aisyah, sedangkan abu bakar dan istrinya (para mertua rasul saw) berada di dekatnya.
Beliau Mendatangi Rumah Mereka Dan Berlangsunglah Pertunangan Yang Penuhberkah Itu.
Kemesraan ini tentunya melibihi kemesraan makan sepiring berdua. Kisah cinta yang romantis bukanlah milik romeo dan juliet. Atau di indonesia, ada bapak habibie dan ibu ainun.
Kemudian Aisyah Berkata.memang Benar, Ya Rasul.
Bukhari dan muslim meriwayatkan nabi muhammad memanggil aisyah dengan “ya aisy”. Sebagai seorang rasul, nabi muhammad s.a.w, selalu memberikan contoh teladan dalam kehidupan beliau. Dalam sebuah riwayat, aisya sendiri menjelaskan betapa indahnya hubungan antara dia dan nabi muhammad ﷺ.
Kala Itu Ayah Aisyah, Abu Bakar, Merasa Anak Perempuannya Sudah Cukup Usia Untuk Menikah.
Nah, ane ingin ngasih cerita romantis yang pernah dilakukan oleh rasulullah dengan istrinya. Hari itu, rasul saw mendatangi aisyah, sedangkan abu bakar dan istrinya (para mertua rasul saw) berada di dekatnya. Jawab rasulullah.jika kamu gembira, kamu akan berkata.tidak, demi tuhan yang mengutus muhammad.
Ayahnya [Abu Bakar], (H.r.
Mendengar kabar itu, abu bakar dan istrinya sangat senang, terlebih lagi ketika rasulullah saw setuju menikahi putri mereka, aisyah. Tapi demi allah, sesungguhnya aku tidak meninggalkan diri mu wahai rasulullah kecuali namamu sahaja. Rasulullah saw pernah memanggilku, lalu aku makan bersama baginda, padahal aku sedang haid.
Tetapi, Tatkala Badanku Gemuk, Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam Mengajak Lomba Lari Lagi Namun Beliau Mendahului, Kemudian Beliau Mengatakan, “Wahai Aisyah, Ini Adalah Balasan Atas Kekalahanku Yang Dahulu.
Apabila kamu marah.kamu akan berkata.tidak, demi tuhan yang mengutus ibrahim. Aku (perawi) bertanya kepadanya, “apakah perempuan boleh makan bersama dengan suaminya jika dia sedang datang haid?”. Ski kisah nabi muhammad saw #6: